
Oleh Hanif Faidil dan Gery Novrija Nasti
Kamis, 30 Januari 2025
Bukik Tandang - Sebagai upaya mengenalkan energi terbarukan sejak dini, mahasiswa Teknik Elektro Universitas Andalas mengadakan kegiatan edukasi tentang Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di SDN 07 dan SDN 13 Bukik Tandang pada Kamis, 30 Januari 2025. Kegiatan ini diikuti oleh siswa kelas 4 hingga kelas 6 dengan penuh antusias.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dasar kepada siswa mengenai pentingnya energi terbarukan, khususnya tenaga angin, dalam kehidupan sehari-hari. Dalam sesi pengenalan, siswa diberikan materi tentang cara kerja PLTB, manfaatnya bagi lingkungan, serta bagaimana energi angin dapat diubah menjadi listrik yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Sebagai bagian dari praktik langsung, siswa diajak untuk melihat model miniatur PLTB sederhana yang telah disiapkan oleh tim pengajar. Miniatur ini terdiri dari kincir angin kecil yang dihubungkan ke generator dan lampu LED, sehingga siswa dapat melihat secara langsung bagaimana tenaga angin dapat menghasilkan listrik.
Menurut salah satu guru SD tersebut, Ibu Delvita, pengenalan energi terbarukan seperti PLTB sejak dini sangat penting agar siswa memiliki wawasan luas mengenai sumber energi yang ramah lingkungan. "Melalui kegiatan ini, kami berharap anak-anak tidak hanya memahami konsep PLTB, tetapi juga termotivasi untuk menjaga lingkungan dan mencari solusi inovatif dalam bidang energi di masa depan," ujar Ibu Delvita.
Para siswa pun tampak sangat antusias dan aktif bertanya selama kegiatan berlangsung. Salah satu siswa kelas 6, Aji, mengungkapkan bahwa ia sangat tertarik dengan cara kerja PLTB dan ingin mencoba membuat modelnya sendiri di rumah. "Ternyata kita bisa menciptakan listrik menggunakan angin, saya tertarik untuk membuatnya sendiri di rumah" ujarnya dengan penuh semangat.
Setelah memaparkan materi, tim pemapar tidak lupa untuk menanyakan kembali apa saja yang telah siswa peroleh ketika diberikan materi tersebut. Ketika diberikan kesempatan kedepan untuk menjelaskan kembali apa yang dipahami selama pemaparan materi, terdapat banyak siswa-siswi dari kedua SD tersebut yang dapat melakukannya. Salah satu contoh siswi SDN 07 Bukit Tandang, Aisyah, memiliki keberanian dan kemampuan untuk menjelaskan kembali materi yang diberikan oleh Mahasiswa Universitas Andalas tersebut yang meliputi pengertian, tahapan cara kerja alat, dan percobaan. Rahman, siswa SDN 13 Bukit Tandang juga dapat melakukan hal serupa.
Kegiatan edukasi seperti ini diharapkan dapat terus dilakukan di berbagai sekolah agar semakin banyak anak-anak yang memahami pentingnya energi terbarukan. Selain itu, diharapkan kesadaran akan pemanfaatan energi bersih dapat tertanam sejak dini sehingga generasi mendatang lebih peduli terhadap lingkungan.
Dengan adanya pengenalan PLTB sederhana ini, SDN 07 dan 13 Bukik Tandang telah berkontribusi dalam menciptakan generasi yang lebih sadar energi dan peduli terhadap kelestarian lingkungan.

