You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Nagari Bukit Tandang
Nagari Bukit Tandang

Kec. Bukit Sundi, Kab. Solok, Provinsi Sumatera Barat

Sejarah Nagari Bukik Tandang

Administrator 24 Desember 2024 Dibaca 270 Kali
Sejarah Nagari Bukik Tandang

Nagari Bukik Tandang berada dalam wilayah Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok, nagari ini dahulunya ditetapkan berdasarkan musyawarah bersama pada tanggal  17 Desember 1964,  yang dihadiri  oleh Pengulu Pucuk dalam Nagari, Pengulu adat beserta biriannya, Orang tua/Cadiak Pandai, termasuk dalamnya  H. AMIR HAMZAH  (Eks. Kepala Nagari Bukik Tandang), SYAIR GAFAR, DATUAK. RJ. NAN GADANG (Kepala Nagari), MUHAMMAD NAZIR, DATUAK. PANDUKO ALAM, yang waktu itu mereka bertiga sebagai narasumber.

Dalam keterangan ketiga narasumber tersebut  mereka mempunyai pendapat yang sama  bahwa Nenek moyang orang Bukik Tandang pada awalnya berjumlah 9 (sembilan) Orang, mereka datang ke Nagari Bukik Tandang kira-kira tahun 1680 M. Mereka berasal dari daerah Pariangan, Padang Panjang. Dengan melaui perjalanan Sawah Tangah, Kuncir, Aripan, Solok, Selayo, terus menelusuri aliran Batang Lembang arah ke Timur dan sampailah mereka ke daerah Padang Laweh dan daerah Koto Tingga (daerah Nagari Bukik Tandang).

Karena daerah ini agak berawa-rawa dan banyak terdapat Lintah (Pacet), maka mereka secara bertahap mulai pindah ke daerah yang tinggi, seperti ke daerah Tanjung Durian, Langsano, Lurah, Piliang, Santur, Gantiang Taluak, Kunkuang Alu dan daerah Sekitarnya. Didaerah inilah mereka mulai bercocok tanam, terutama tanaman tua, seperti : durian, manggis, mangga, kelapa, dll. Sedangkan tanaman padi mereka masih tetap mereka pertahankan daerah sebelumnya Padang Laweh dan daerah Koto Tingga, karena daerah tersebut merupakan dataran rendah, berair dan cocok untuk bertanam padi. Di dataran yang agak tinggi ini mereka sudah mulai menetap, mereka telah membangun perkampungan dengan fasilitasnya, seperti :

  1. Nama Nagari Kaik Tandang (1800 Masehi)
  2. Balai-balai adat (Balai Lamo) di daerah Santua
  3. Masjid (Musajik Lamo) di daerah Sumua Sulik
  4. Surau Jirek

___

Sejarah asal usul nama nagari pertama kali yaitu “Kaik Tandang”, didasarkan karena nenek moyang orang Bukik Tandang mempunyai sifat penyayang, penyantun dan suka memberi serta hormat kepada tamu/ pendatang, maka setiap orang yang datang bertamu ke Nagari Bukik Tandang, selalu diberi buah tangan/oleh-oleh dalam bentuk hasil pertanian buah-buahan seperti durian, manggis, mangga, pisang, beras ketan/sipuluik. Khusus untuk buah durian yang sangat dikenali dari dulu sampai sekarang di Bukik Tandang adalah Durian Santua yang memiliki ciri-ciri enak, gurih, manis, serta warna daging kuning keemasan. Dengan sifat nenek moyang orang Nagari Bukik Tandang yang seperti yang dijelaskan di atas maka orang merasa terkait untuk kembali ke Bukik Tandang, maka diberi nama nagari pertama dengan sebutan Kaik Tandang  pada Tahun 1800 M.

Disamping sejarah yang panjang, nagari Bukik Tandang juga memiliki beberapa peninggalan sejarah yang menjadi cagar budaya saat sekarang ini, yaitu :

  • Batu Laweh (Tempat Engku H.Abdul Rahman Sholat) di Gantiang, Jorong Kampuang Tangah
  • Makam Engku H. Abdul Rahman. di Gantiang, Jorong Kampuang Tangah
  • Makam Engku Pasia di Jorong Sawah Kandih
  • Aua Bawua (Tongkat Datuak. Prapatiah Nan Sabatang)  di Jorong Sawah Kandih

Begitulah beberapa ringkasan mengenai sejarah dari terbentuk sebuah nagari Bukik Tandang ini.