
Oleh Keke Septia Fauzi dan Muhammad Farhan Yudi Akbar
Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Andalas
Mahasiswa KKN Universitas Andalas Melakukan Kunjungan dan Pendataan Ternak di Nagari Bukik Tandang
Pada Januari 2025, mahasiswa baru Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Andalas mengadakan kunjungan ke kandang peternak serta melakukan pendataan terhadap peternak di Nagari Bukik Tandang, Kabupaten Solok. Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis ternak yang berpotensi dikembangkan di wilayah tersebut serta memahami tantangan yang dihadapi peternak dalam proses beternak. Selain itu, pendataan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui optimalisasi sektor peternakan.
Pendataan dilakukan dengan mengumpulkan informasi akurat mengenai populasi ternak, jenis ternak yang dipelihara, serta permasalahan yang dihadapi peternak. Proses ini diawali dengan pengumpulan data dari wali nagari dan partisipasi masyarakat setempat, kemudian dilanjutkan dengan survei langsung ke rumah peternak. Tim melakukan wawancara untuk mendapatkan informasi mengenai identitas ternak, riwayat kesehatan, serta produktivitasnya.
Nagari Bukik Tandang memiliki berbagai jenis ternak, di antaranya sapi, kambing, ayam, dan itik. Kegiatan pendataan dilakukan di beberapa jorong dengan rincian sebagai berikut:
Pada 19 Januari 2025, tim KKN mengunjungi peternakan Panji Bersaudara di Jorong Kampung Tangah, yang dikelola oleh Ibu Delvita, S.Pd. Beliau telah memulai usaha ternak sejak 2024 dan saat ini memiliki empat ekor sapi potong, tiga belas ekor kambing potong, empat puluh ekor itik, serta delapan puluh ekor ayam. Pakan yang diberikan kepada sapi dan kambing berupa rumput dan ampas tahu, sementara ayam diberi jagung giling, dan itik mengonsumsi dedak serta terong. Dalam menjalankan usahanya, Ibu Delvita menghadapi kendala berupa penyakit kembung, demam, dan diare yang menyerang sapi serta kambing. Untuk mendukung produktivitas ternaknya, beliau telah menyesuaikan ukuran kandang dengan kebutuhan masing-masing ternak, di mana kandang sapi berukuran 5 × 6 meter, kandang kambing 5 × 18 meter, kandang ayam 5 × 8 meter, dan kandang itik 4 × 7 meter.
Pada 22 Januari 2025, tim melanjutkan kunjungan ke Jorong Sawah Kandih untuk bertemu dengan Bapak Ilfiendry, seorang peternak sapi potong yang telah menjalankan usaha ternaknya sejak 2020. Beliau saat ini memiliki dua ekor sapi potong dengan pakan utama berupa rumput dan jerami. Meskipun sapi-sapi tersebut cukup produktif, ia menghadapi tantangan berupa penyakit kembung yang sering menyerang ternaknya. Kandang sapi yang digunakan memiliki ukuran 3 × 2 meter.
Di jorong yang sama, tim juga mengunjungi peternakan milik Ibu Nurhayati, yang telah beternak sejak 2024 dengan memelihara satu ekor sapi potong. Pakan yang diberikan kepada sapinya hanya berupa rumput, dan seperti peternak lainnya, ia juga mengalami kendala penyakit kembung pada ternaknya. Ukuran kandang yang digunakan relatif kecil, yaitu 2 × 2 meter.
Kunjungan terakhir dilakukan pada 30 Januari 2025 di Jorong Parik, di mana tim menemui Bapak Del yang telah memulai usaha ternaknya sejak 2021. Di peternakan miliknya, terdapat dua ekor sapi potong dan sepuluh ekor ayam. Pakan yang diberikan kepada sapi berupa rumput, sedangkan ayam diberi dedak. Meskipun produktivitas ternak tergolong cukup baik, Bapak Del menghadapi kendala berupa penyakit cacing pada sapi. Untuk menunjang usahanya, ia telah menyesuaikan ukuran kandang dengan kebutuhan ternaknya, di mana kandang sapi berukuran 3 × 6 meter dan kandang ayam 1 × 3 meter.
Berdasarkan hasil pendataan, ternak yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Nagari Bukik Tandang adalah sapi, ayam, dan itik. Meskipun produktivitas ternak di wilayah ini tergolong cukup baik, berbagai permasalahan seperti penyakit kembung, demam, diare, serta infeksi cacing masih menjadi tantangan yang harus segera ditangani. Oleh karena itu, diperlukan upaya peningkatan kesehatan ternak dan manajemen pakan yang lebih baik agar kesejahteraan peternak di wilayah ini dapat terus meningkat ini dapat terus meningkat.
