You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Nagari Bukit Tandang
Nagari Bukit Tandang

Kec. Bukit Sundi, Kab. Solok, Provinsi Sumatera Barat

Sosialisasi Ember Komposter: Mahasiswa KKN UNP dan Bundo Kanduang Dorong Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan

Administrator 15 Juli 2025 Dibaca 26 Kali
Sosialisasi Ember Komposter: Mahasiswa KKN UNP dan Bundo Kanduang Dorong Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan

Kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah rumah tangga terus ditumbuhkan di tengah masyarakat. Salah satu upaya nyata terlihat dalam kegiatan sosialisasi Ember Komposter yang diselenggarakan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Padang (UNP) bersama kelompok Bundo Kanduang Nagari Bukik Tandang pada Sabtu sore, 12 Juli 2025, di halaman Kantor Wali Nagari.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan cara pengolahan sampah organik menjadi pupuk cair dan kompos padat menggunakan media ember komposter yang sederhana, murah, dan efektif digunakan di rumah tangga.

 

Mengenal Limbah Rumah Tangga sebagai Sumber Pupuk

 

Dalam sesi penyuluhan, dua mahasiswa KKN UNP, Ivan Bachri Arizki dan Asykur Sajidan Shalauta, memaparkan dan mempraktekan secara langsung bagaimana limbah rumah tangga yang sering kali dianggap tidak berguna, seperti daun kering, daun hijau, potongan sayur, sisa akar bawang, tanah, serta cairan EM4 (Effective Microorganisms 4) dapat dimanfaatkan menjadi pupuk berkualitas tinggi.

“Sampah organik ini sebenarnya bukan limbah yang sia-sia. Dengan sedikit pengelolaan, kita bisa mengubahnya menjadi pupuk cair dan kompos yang sangat bermanfaat untuk tanaman,” jelas Ivan Bachri Arizki saat memperagakan cara pengisian ember.

EM4, cairan yang mengandung mikroorganisme pengurai, digunakan dalam proses ini untuk mempercepat pembusukan sampah organik. Hasil akhirnya adalah pupuk alami yang aman dan efektif untuk pertanian rumah tangga.

 

Mekanisme Ember Komposter Dua Tingkat

 

Ember komposter yang diperkenalkan terdiri dari dua ember yang ditumpuk secara vertikal. Ember bagian atas digunakan sebagai wadah untuk menampung limbah organik yang telah dicampur dengan tanah dan EM4. Sampah tersebut ditata secara bertahap dan ditutup rapat untuk menciptakan proses fermentasi anaerob.

Ember bagian bawah dilengkapi dengan kran kecil di bagian bawahnya. Fungsinya adalah untuk menampung dan mengalirkan cairan hasil penguraian yang disebut pupuk cair (bio-slurry). Pupuk ini dapat digunakan langsung untuk menyiram tanaman. Sementara itu, sampah padat yang telah terurai di ember atas akan menghasilkan pupuk kompos setelah beberapa minggu.

 

Dukungan dari Bundo Kanduang

 

Kegiatan ini disambut antusias oleh para ibu dari kelompok Bundo Kanduang. Mereka aktif bertanya dan mencoba langsung proses pengisian ember, termasuk cara menakar EM4 dan menyusun lapisan limbah organik.

“Selama ini sampah daun dan sisa dapur kami buang begitu saja. Ternyata bisa jadi pupuk yang bagus. InsyaAllah akan kami coba di rumah,” ujar salah seorang anggota Bundo Kanduang yang ikut dalam praktik.

 

Langkah Kecil untuk Dampak Besar

 

Sosialisasi ini menjadi bukti bahwa edukasi lingkungan bisa dimulai dari hal-hal kecil yang dekat dengan keseharian masyarakat. Penggunaan ember komposter di rumah tidak hanya membantu mengurangi jumlah sampah, tetapi juga menghasilkan manfaat ekonomi dan ekologis dalam jangka panjang.

Dengan semangat kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat, kegiatan ini menjadi awal yang baik untuk membangun budaya sadar lingkungan di Nagari Bukik Tandang. Diharapkan, praktik pengelolaan sampah rumah tangga ini dapat diteruskan dan dikembangkan secara berkelanjutan di tingkat rumah tangga dan kelompok warga.

 

Dari Limbah Menjadi Manfaat


Kegiatan sosialisasi ember komposter ini bukan sekadar edukasi teknis, tetapi juga ajakan untuk berpikir ulang tentang apa yang disebut “sampah.” Dari limbah, ternyata dapat tumbuh manfaat. Dari dapur, dapat tumbuh kebun. Dan dari ember sederhana, tumbuh kesadaran akan pentingnya menjaga bumi mulai dari rumah sendiri.