You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Nagari Bukit Tandang
Nagari Bukit Tandang

Kec. Bukit Sundi, Kab. Solok, Provinsi Sumatera Barat

Cegah Stunting Sejak Dini: Mahasiswa KKN UNP Lakukan Penyuluhan kepada Ibu Hamil di Posyandu Nagari Bukik Tandang

Administrator 16 Juli 2025 Dibaca 22 Kali
Cegah Stunting Sejak Dini: Mahasiswa KKN UNP Lakukan Penyuluhan kepada Ibu Hamil di Posyandu Nagari Bukik Tandang

Bukik Tandang, 8-10 Juli 2025 – Sebagai bentuk kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Padang (UNP) mengadakan serangkaian penyuluhan mengenai stunting pada tanggal 8, 9, dan 10 Juli 2025. Kegiatan ini dilakukan di beberapa titik Posyandu di Nagari Bukik Tandang dan difokuskan pada ibu-ibu hamil sebagai kelompok sasaran utama.

Penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam mengenai stunting, mulai dari definisi, penyebab, dampak, hingga langkah-langkah pencegahannya, agar para calon ibu dapat lebih siap dalam menjaga kesehatan janin sejak dalam kandungan.

 

Apa Itu Stunting?

 

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan (sejak janin dalam kandungan hingga usia dua tahun). Anak yang mengalami stunting memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari standar usianya dan perkembangan kognitif yang terhambat.

 

Kapan Stunting Terjadi?

 

Stunting tidak terjadi secara tiba-tiba. Kondisi ini biasanya mulai berkembang sejak janin masih dalam kandungan akibat asupan gizi yang kurang optimal, dan berlanjut hingga usia dua tahun apabila tidak ditangani. Oleh karena itu, masa kehamilan dan tahun-tahun awal kehidupan sangat krusial dalam pencegahan stunting.

 

Siapa Saja yang Bisa Mengalami Stunting?

 

Stunting dapat terjadi pada siapa saja, terutama anak-anak yang lahir dari ibu dengan pengetahuan terbatas tentang gizi, akses kesehatan yang kurang, serta lingkungan yang tidak mendukung kesehatan dan sanitasi. Namun, risiko ini dapat dikurangi secara signifikan melalui edukasi dan perubahan pola hidup.

 

Dampak Stunting

 

Dampak stunting tidak hanya terlihat secara fisik, seperti tubuh yang lebih pendek, tetapi juga berdampak jangka panjang terhadap kemampuan belajar anak, daya tahan tubuh, dan produktivitas saat dewasa. Anak stunting berisiko lebih tinggi mengalami kegagalan akademik dan keterbatasan dalam dunia kerja.

 

Pencegahan Stunting

 

Pencegahan stunting dimulai dari perhatian terhadap kesehatan ibu hamil. Ibu hamil perlu mengonsumsi makanan bergizi seimbang, memeriksakan kehamilan secara rutin, menjaga kebersihan, serta memberikan ASI eksklusif dan MPASI yang tepat setelah bayi lahir. Peran keluarga dan lingkungan juga sangat penting dalam mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.

 

Penyuluhan untuk Ibu Hamil di Posyandu

 

Kegiatan penyuluhan dilakukan secara langsung di Posyandu dan disambut antusias oleh ibu-ibu hamil. Mahasiswa KKN UNP memaparkan materi dengan bahasa yang mudah dipahami, menggunakan media visual dan sesi tanya jawab interaktif. Para peserta diberi penjelasan tentang menu makanan sehat ibu hamil, pentingnya asupan zat besi, dan cara menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

“Saya jadi tahu kenapa penting sekali makan makanan bergizi selama hamil. Anak bisa pendek dan sulit pintar kalau kita tidak jaga dari sekarang,” ujar salah satu ibu peserta penyuluhan.

Kegiatan juga diselingi dengan pembagian leaflet edukatif dan contoh menu seimbang untuk ibu hamil serta suplemen tambahan yang didukung oleh tenaga kesehatan lokal.

 

Menanam Kesadaran, Mencegah Risiko

 

Melalui kegiatan penyuluhan ini, mahasiswa KKN UNP berupaya menanamkan kesadaran sejak dini tentang pentingnya mencegah stunting. Edukasi yang tepat diharapkan bisa menurunkan angka kejadian stunting di Nagari Bukik Tandang dan menciptakan generasi yang lebih sehat dan cerdas.

 

Langkah Kecil untuk Perubahan Besar

 

Penyuluhan stunting yang dilakukan pada 8, 9, dan 10 Juli 2025 ini merupakan bagian dari upaya kolektif membangun masyarakat yang lebih peduli terhadap kesehatan ibu dan anak. Dengan kolaborasi antara mahasiswa, tenaga kesehatan, dan masyarakat, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang mendukung pertumbuhan anak secara optimal sejak dalam kandungan.