
Mahasiswa KKN Universitas Andalas Adakan Penyuluhan tentang Pemenuhan Gizi pada Anak Usia 1000 HPK di Posyandu Bukik Tandang
Oleh : Shofiya Kamila Nur’aini Abdillah, Syahidatul Ardita Nasri, Rativa Firjatullah, dan Felira Ayunda Putri - Mahasiswa Universitas Andalas
Pada tanggal 10 Januari 2025, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Andalas yang sedang menjalankan program pengabdian di Bukik Tandang, Kabupaten Solok, mengadakan kegiatan penyuluhan terkait urgensi pemenuhan gizi pada anak usia 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) di Posyandu setempat. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemberian gizi yang optimal pada anak-anak usia dini, khususnya pada rentang waktu 1000 hari pertama kehidupan yang merupakan masa emas tumbuh kembang anak.
Kegiatan yang dihadiri oleh ibu-ibu posyandu dan sejumlah orang tua balita ini dipandu oleh mahasiswa KKN yang memiliki latar belakang Kedokteran, Farmasi dan Biomedis. Dalam penyuluhan tersebut, para peserta diberikan informasi seputar dampak positif pemenuhan gizi yang baik pada masa 1000 HPK bagi kesehatan dan kecerdasan anak di masa depan. Selain itu, mahasiswa juga mengadakan sesi tanya jawab yang interaktif untuk memastikan pemahaman peserta terhadap materi yang disampaikan.
Menurut salah satu mahasiswa KKN Universitas Andalas, Shofiya Kamila, "Penyuluhan ini sangat penting karena banyak orang tua yang belum sepenuhnya memahami betapa krusialnya periode 1000 HPK bagi perkembangan fisik dan mental anak. Di sinilah kami hadir untuk memberikan edukasi tentang dampak negatif tidak terpenuhinya gizi anak pada anak usia 1000 HPK, pentingnya ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang bergizi, serta menjaga keseimbangan nutrisi pada anak."
1000 HPK mencakup rentang waktu sejak kehamilan hingga usia anak dua tahun. Pada masa ini, nutrisi yang diterima anak akan memengaruhi pertumbuhan otak, sistem imun, dan perkembangan fisik mereka. Para ahli kesehatan menyebutkan bahwa kurangnya pemenuhan gizi pada periode tersebut dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan jangka panjang, seperti kurang gizi, gangguan perkembangan kognitif, dan peningkatan risiko penyakit.
Dalam kesempatan tersebut, mahasiswa KKN juga memaparkan contoh-contoh menu makanan bergizi yang dapat diberikan kepada anak-anak di usia tersebut, seperti sumber protein hewani (telur, ikan, dan daging), sayuran hijau, dan buah-buahan yang kaya akan vitamin dan mineral. Selain itu, mereka juga mendemonstrasikan cara membuat MP-ASI yang sehat dan mudah dengan bahan lokal yang terjangkau.
Para peserta juga diajak untuk lebih aktif memanfaatkan layanan Posyandu, seperti pemeriksaan rutin berat badan dan tinggi badan anak, imunisasi, serta konsultasi tumbuh kembang. Mahasiswa KKN juga membagikan brosur edukatif berisi informasi tentang bagaimana mengatur asupan gizi anak pada usia 1000 HPK, gizi seimbang dan cara pengolahan makanan sehat untuk balita.
Sementara itu, Kepala Posyandu Bukik Tandang, bidan Harmatati, A.Md.Keb, menyambut baik kegiatan ini dan berharap kegiatan serupa terus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan anak usia dini. "Posyandu merupakan salah satu tempat yang sangat vital bagi orang tua dalam memperoleh informasi tentang kesehatan anak. Diharapkan dengan adanya penyuluhan ini, lebih banyak orang tua yang peduli terhadap pemenuhan gizi anak," kata bidan Harmatati.
Mahasiswa KKN Universitas Andalas berencana untuk melanjutkan program edukasi ini dengan mengadakan kegiatan lanjutan berupa pemeriksaan kesehatan anak secara berkala, serta pembagian paket nutrisi. Mereka juga akan mengembangkan media edukasi digital seperti infografik yang dapat diakses oleh masyarakat luas.
Selain itu, mahasiswa juga berencana menggandeng pihak Puskesmas dan Dinas Kesehatan setempat untuk memperluas jangkauan program ini. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat upaya pencegahan stunting dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak di Bukik Tandang.
Melalui program berkelanjutan ini, diharapkan dapat tercipta generasi yang sehat dan cerdas, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan anak sejak dini.